[Kimia Organik 3#5] Seyawa Poliena dan Zat warna




Senyawa poliena merupakan senyawa tak jenuh sama halnya seperti alkena dan alkuna karena senyawa poliena ini memiliki banyak ikatan rangkap. Senyawa poliena merupakan salah satu senyawa organik yang memiliki paling sedikit 3 ikatan antara atom karbon ganda maupun tunggal. Ciri lain dari senyawa poliena ini adalah bersifat lebih reaktif apabila dibandingkan dengan alkena, contohnya saja trigliserida; memiliki konduktivitas yang tinggi; dan memiliki struktur yang terkonjugas. Contoh dari senyawa poliena digunakan dalam antibiotik, seperti amfoterisin B, nistatin, kandisidin , pimariin , metil partrikin, dan trikomisin.









Poliena, baik itu amfoterisin B dan nystatin, merupakan  antibiotik makrolida yang terdiri dari ikatan rangkap terkonjugasi bergantian. Obat-obatan polyene bekerja dengan berinteraksi dengan ergosterol , sejenis steroid yang ditemukan dalam membran jamur; Pengikatan ini menyebabkan saluran terbentuk di membran jamur, yang mengakibatkan hilangnya permeabilitas selektif membran dan komponen sitoplasma. Kolesterol juga ditemukan pada membran sel manusia dimana strukturnya mirip dengan ergosterol, beberapa toksisitas sangat berkaitan dengan penggunaan obat-obatan ini. Amfoterisin B digunakan terutama dalam pengobatan penyakit jamur serius, seperti meningitis kriptokokus, histoplasmosis , dan blastomikosis . Selama pemberian, seseorang dapat mengalami demam , kedinginan, hipotensi ( tekanan darah rendah ), mual , dan sesak napas. Sebagian besar pasien yang menerima amfoterisin B mengalami beberapa tingkat toksisitas terhadap ginjal , tetapi fungsi ginjal biasanya membaik setelah selesai terapi. Formulasi amfoterisin B yang berbasis lipid dianggap telah mengurangi toksisitas sambil mempertahankan aksi antijamur. Nystatin lebih beracun dan tidak digunakan secara sistemik. Ini tidak diserap dari saluran pencernaan dan hanya digunakan secara oral atau topikal untuk pengobatan infeksi pada kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh Candida albicans .





Permasalahan:

1.       Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya kebocoran ion K+ dan Na+ pada poliena serta tujuan terjadinya hal tersebut untuk apa?
2.       Dikatakan bahwa poliena itu bertanggung jawab pada warna orange pada wortel, yang ingin saya tanyakan apakah poliena hanya bertanggung jawab pada warna wortel saja adakah di buah atau tumbuhan lain? Bagaimana jika wortel itu masih berwarna hijau apakah dia tidak mengandung senyawa poliena coba anda jelaskan. Serta dari penjelasan diatas hanya terdapat penjelasan yang positif dari poliena itu sendiri apakah ada hal negative dari penggunaan poliena?
3.        Apakah jika hanya mengonsumsi suplemen β karoten dapan mengurangi resiko penyakit jenis kanker ataupun penyakit jantung? Serta jelaskan bisakah β karoten itu menyembuhkan penyakit tersebut?

Komentar

  1. 3. Beta karoten salah satu jenis karotenoid suatu pigmen tanaman, berwarna orange-merah. Beta karoten inilah yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin A bagi tubuh manusia. Selain itu beta karoten sebagai antioksidan yang fungsinya melindungi sel-sel dari kerusakan. Beta karoten diketahui bisa mencegah penyakit yang menyerang arteri dan menjaga kesehatan kardiovaskular. Dan juga dapat menyembuhkan penyakit lainnya seperti kanker.

    BalasHapus
  2. Saya yuli pertiwi (020)
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan kedua. Tidak hanya ada di wortel, tapi juga ada di buah tomat yaitu alfa karoten yang termasuk karatenoid. Wortel yang tidak berwarna orange, itu memiliki kandungan beta karoten yang rendah. Karena semakin tinggi kandungan beta karoten, semakin orange warna wortel itu. Efek negatif senyawa poliena ini bisa dilihat dari senyawa beta karoten yang termasuk senyawa karatenoid. Apabila konsumsi beta karoten ini berlebihan maka akan mengganggu proses penyerapan vitamin A untuk manfaat yang penting bagi tubuh.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. Baiklah disini saya akan mencoba menjawab permasalahan dari Alfu yaitu pada nomor 1
    Menurut pendapat saya yang menyebabkan terjadinya kebocoran atau mungkin keluarnya ion K+ dan Na+ pada poliena yaitu karena transpor aktif dimana transpor aktif ini adalah perpindahan menggunakan energi yang berguna supaya ion-ion tersebut dapat masuk dan keluar. Ion K+ dan Na+ adalah yang menentukan muatan listrik. Dan transpor aktif ini dipengaruhi oleh muatan listrik baik yang berada didalam ataupun diluar sel.
    Semoga membantu
    Terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEKANISME REAKSI E2

MEKANISME REAKSI ELIMINASI E1

[Kimia Organik 3#1] Konformasi Struktur dan Stereokimia Lanjut Persenyawaan Kimia Organik