[Kimia Organik3#6] Poliena dan zat warna serta kaitannya dengan spektro UV-Vis

 Mikrospektroskopi UV-visible-NIR dari serat tekstil adalah salah satu aplikasi teknik yang paling umum.   Dalam rentang NIR yang terlihat, informasi spektral terperinci diperoleh dari sampel tentang pewarna dan pigmen yang digunakan untuk mewarnai serat.   Di wilayah UV, informasi tentang pewarna, aditif apa saja, dan tentang substrat serat itu sendiri dapat diperoleh. Selain itu, microspectroscopy fluoresensi dapat memberikan informasi tentang brighteners dan pewarna serat dengan eksitasi yang benar.   Karena teknik ini tidak merusak dan persiapan sampel dalam mikroskektroskopi UV-terlihat-NIR telah menjadi andalan untuk sejumlah bidang.   Ini mencakup industri manufaktur tekstil dan analisis bukti jejak forensik.   
    Geometri yang dioptimalkan fase-gas dari pewarna digunakan sebagai dasar untuk perhitungan keadaan tereksitasi titik tunggal. Enam energi eksitasi singlet vertikal terendah dan kekuatan osilator dari perhitungan TD-DFT digunakan untuk memprediksi spektrum UV-vis untuk setiap pewarna melalui pemasangan Gaussian (dengan parameter standar GaussView untuk setengah-lebar) berpusat di eksitasi yang dihitung energi. Spektra UV-vis yang diprediksi dalam fase gas, gas // CPCM, dan gas // SMD diplot untuk masing-masing pewarna.
 Spektro uv-vis merupakan alat yang digunakan dalam  mengukur warna dengan metode melewati cahaya dengan panjang gelombang tertentu, terhadap sesuatu yang hendak diukur dimana dapat dilakukan diatas kaca atau kuarsa yang sering disebut kuvet.  Ketika cahaya yang ditembakkan akan terserap maka yang lain akan terlewatkan. Cahaya Yang dilewatkan akan sama dengan konsentrasi larutan didalam kaca atau kuvet tadi. pinsip kerja spektrofotmeter dimana cahaya  masuk Ke monokromotor, , kemudian di transmisikan melalui sel objek atau sampel kemudian jatuh pada detektor  lalu sinyal listrik dikonversikan dan disajikan dalam bentuk rekorder.


Permasalahan:
1. Jelaskan bagaimana spektrum penyerangan UV-Vis pewarna dapat diambil dalam sel surya Peka dye?
2. jelaskan bagaimana hubungan penentuan pewarna tekstil dengan UV-Vis? Serta jelaskan bagaimana terbentuknya penentuan warna tersebut.
3. jelaskan bagaimana hubungan ataupun keterkaitan spektro UV-Vis dengan senyawa poliena?


Komentar

  1. Afture Ariyansyah9 Oktober 2019 pukul 21.28

    Saya Ariyansyah
    NIM A1C117050
    saya akan mencoba membantu pertanyaan no 3
    Keterkaitan atau hubungan senyawa poliena dengan spektro uv-vis adalah bahwasanya spektro uv-vis adalah alat untuk mengukur warna yang disebabkan poliena dimana warna yang dihasilkan yang bergantung pada panjang gelombangnya.

    BalasHapus
  2. Rahma.blogspot.com9 Oktober 2019 pukul 23.10

    Nama : Rahma
    Nim : A1C117018
    No 2

    Hubungannya yaitu dimana spektro UV vis ini adalah alat yang digunakan untuk penentuan pewarnaan tekstil,selain itu spektro ini tidak merusak dalam persiapan sampel sehingga menjadi andalan untuk penentuan pewarnaan pada tekstil.

    BalasHapus
  3. Melin Sitio Blog10 Oktober 2019 pukul 01.45

    Saya Melin Yohana Sitio (A1C117038) , saya akak mencoba menjawab permasalahan nomor satu. Dengan cara diserap pewarna setelah itu jalankan spetcrometer UV-Vis. Dimana Spektrum akan di dapatkan jika untuk pewarna saja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEKANISME REAKSI E2

Gambar
Reaksi Eliminasi             Reaksi Eliminasi merupakan  dua substituen yang dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. Reaksi satu langkah disebut dengan reaksi E2, sedangkan reaksi dua langkah disebut dengan reaksi E1.   Simbol angka pada huruf E (yang berarti elimination) tidak melambangkan jumlah langkah. E2 dan E1 menyatakan kinetika reaksi yaitu berturut-turut bimolekuler dan unimolekuler. Berdasarkan Kinetika Reaksi Eliminasi dibedakan E1 dan E2. Eliminasi E1 (Uni molekuler) mekanisme reaksinya berlangsung dua tahap, tetapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas hanya untuk reaksi E2. Reaksi Eliminasi E2 Reaksi eliminasi alkil halida merupakan reaksi yang paling berguna yaitu reaksi E2 (eliminasi bimolekuler). Reaksi E2 alkil halida cenderung dominan bila di gunakan basa kuat sepeti  - OH dan OR  dan temperatur tinggi. Secara khas Reaksi E2 dilaksanakan dengan memanaskan  alkil halida dengan k +   - OH atau Na+  - OCH 2 CH
Baca selengkapnya

MEKANISME REAKSI ELIMINASI E1

Gambar
      Reaksi E1 Reaksi E1 yaitu reaksi penyisihan unimolekuler. Dimana dalam reaksi E1 mempunyai tahap awal yang sama dengan prosedur S N 1. Reaksi E1 memiliki dua langkah prosedur yaitu ionisasi dan deprotonasi. Intermediet karbokation terbentuk karena pemisahan ikatan hidrogen-halogen , hal ini disebut dengan i onisasi. Alkil halida tersier terjadi pada reaksi E1. Reaksi ini berjalan tidak kuat, melainkan dengan basa lemah (suasananya dalam suhu tinggi dan asam). Terjadi kemiripan antara  reaksi E1 dengan reaksi SN1, karna sama - sama memakai reaksi intermediet karbokation. Ion karbonium hasil dari tahap lambat atau penentuan ialah tahap ionisasi dari substrat . Mekanisme reaksi E1 Dalam Reaksi E1 ada 2 tahap prosedur yang terjadi. Stabilitas karbonium yang dihasilkan berpengaruh dalam memilih E1. Pada reaksi E1 terjadi persaingan dengan reaksi S N 1. Mekanisme reaksi E1 terdiri dari dua tahap. Perhatikan contoh berikut ini: Tahap 1. Tahap 1 reaksi E1 berjalan la
Baca selengkapnya

[Kimia Organik 3#1] Konformasi Struktur dan Stereokimia Lanjut Persenyawaan Kimia Organik

Gambar
        Sebelum membahas mengenai Konformasi Struktur dan Stereokimia Lanjut Persenyawaan Kimia Organik, terlebih dahulu akan dibahas pengertian dari Konformasi dan Stereokimia. Stereokimia merupakan  representasi 3d dari karbon yang dipadukan dengan sp3. Konformasi  suatu bentuk molekul sementara  karena adanya rotasinya itu ikatan tunggal.  Bentuk dari konformasi ini sendiri dibagi menjadi 3, yaitu Fischer, Bola Pasak, dan juga Newman.   Masing masing bentuk dari konformasi ini sendiri dapat berkonformasi pada jenis-jenis konformasi isomer yang ada. Dalam hal ini terdapat Tiga jenis Konformasi Isomer yaitu Eklips, Gausch dan Staggered. 1.       Konformasi Eklips Merupakan konformasi molekul dimana atom maupun gugusnya terletak berdampingan sehingga menghasilkan tolakan elektron yang mengakibatkan konformasi ini menjadi konformasi yang paling tidak stabil. Untuk lebih memahaminya mari kita simak contohnya dibawah ini yaitu pada 2,3-dibromo butana:
Baca selengkapnya